Negeri Bakso

Bakso dan masyarakat Indonesia ialah hal yang tak terpisahkan, ada semacam kesatuan antara kontak batin dan kuliner dari bakso sebagai makanan ataupun bakso sebagai ajang mata pencaharian. Selain itu, Bakso terkenal sebagai salah satu makanan paling populer di segenap tumpah darah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), persebaran bakso di Indonesia meluas mulai dari kota megapolitan hingga pelosok perdesaan. Dari para golongan necis dan perlente yang sibuk di perkantoran, petani yang bersahaja di perdesaan, sampai anak balita yang baru kemarin sore mengenal makanan dalam hidupnya. Pendek kata, makanan bakso sudah mendarah daging di dalam sanubari masyarakat Indonesia sedari kecil dan diabadikan lewat lagu “Abang Tukang Bakso”
Pun begitu, kalangan yang menikmati bakso tidak berbatas dan lintas generasi, lintas kelas sosial, hingga suku manapun dan tidak pandang bulu darimana asalnya si penikmat bakso. Dengan metode pengolahan yang semakin modern serta menjawab tuntutan gerak zaman, maka bakso harus mengalami penyesuaian khususnya dalam aspek pencetakan bakso sehingga mampu memenuhi kebutuhan pembeli yang semakin meluas. Alhasil, teknologi pencetak bakso dituntut pula untuk semakin berkembang, aspek kebersihan, hemat, dan ramah lingkungan ialah aspek yang harus ditunaikan disaat era persaingan bakso semakin ketat.
Teknik pencetak bakso berkembang dari masa ke masa mulai dari manual yang menggunakan tangan sampai penggunaan perangkat mesin. Teknik manual sangat bergantung kepada kemampuan manusia yang terampil kemudian harus dikerjakan secara bersama-sama supaya pekerjaan mencetak bakso cepat diselesaikan. Namun, zaman sudah berubah kebutuhan akan bakso semakin meningkat, masyarakat semakin membutuhkan bakso dimana-mana. Beragam kuliner yang ditawarkan di khalayak semakin variatif, bakso menyebar ke penjuru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan ciri ke-lokal-annya masing-masing. Sebagai contoh, Bakso Malang dan Bakso Solo. Dengan begitu, mesin pencetak bakso diharuskan untuk memodernkan dirinya.
Kualitas mesin pencetak bakso SXW-280 yang tidak diragukan lagi, tampilannya pun mendongkrak gaya, mesin pencetak bakso hadirkan ragam cara untuk mencetak bakso dengan mudah, cepat, dan berkualitas. Mesin pencetak bakso dirancang dengan ukuran 72 cm x 45 cm x 132 cm, serta berat 78 kg, tetapi dibekali dengan tenaga besar yaitu 2800 rpm. Tenaga besar ini sangat menunjang bagi modernisasi bakso itu sendiri yang mengandalkan nalar ekonomi serta kecepatan dalam melayani kebutuhan pembeli.
alat cetak bakso ini memiliki kapasitas untuk mencetak bakso hingga 230 butir/menit atau 13.800/jam sangat layak buat besarnya jumlah pedagang bakso yang memang sedang menggeliat di banyak kota di Indonesia. Jumlah bakso yang banyak dicetak ialah solusi tepat untuk hausnya masyarakat Indonesia kepada makanan bernama bakso ini. Mesin ini dapat mencetak adonan bakso hingga 15 mm, 20 mm, 22 mm, serta 30 mm. Artinya, mesin ini cocok untuk siapapun yang ingin bertata niaga bakso dengan cepat, tepat, dan efisien. Disamping itu, dengan kekuatan 110 watt dan 220 v/1P/50 Hz, mesin pencetak bakso SXW-280 menjanjikan kehematan energi serta ramah lingkungan dan nyaman bagi penggunanya. Sehingga masalah utama dalam hal per-mesin-an yang berupa mahalnya tarif listrik bisa diatasi dengan seksama. Harga yang ditawarkan oleh mesin pencetak bakso SXW-280 ini sangat terjangkau yaitu $ 782, anda bisa berhemat $ 138. Hemat listrik, hemat tenaga, dan hemat uang, bukankah hal ini sangat menggiurkan untuk menjawab tantangan Dunia Bakso yang semakin menggeliat.
mesin-pencetak-bakso--(mesin-meat-balls-maker)-sxw-280_n1big.jpeg

Mesin Raya, pusat penjualan mesin-mesin berkualitas. Distributor mesin-mesin pengolah makanan, mesin pengemas, mesin resto dll.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1